Selama ini bertahan di LM13 Maya karena saya pikir hanya 12.04 yang bisa memutar file bluray 720p dengan sempurna (tanpa ngelag). Tapi, dengan berat hati saya berusaha move on untuk ke 14.04 (LTS). Masih dengan Linux Mint, di versi ke 17 ini alhamdulillah ada Dragon Player yang bisa diandalkan walaupun 3D Accelerator terdeteksi 'unknown'.
Tidak apalah, yang penting fungsi-fungsinya masih bisa digunakan walaupun tidak sesempurna 12.04. Sekalian, karena dari dulu lagi saya mengidamkan dekstop KDE, di 17 ini yang saya install juga versi KDE dengan 64bit. Alhamdulillah juga, Intel Atom D2500 di axioo pico ini telah mendukung versi 64bit (ini nettop pertama yang saya gunakan dengan OS 64bit juga).
Kesan pertama masih seperti sebelum-sebelumnya, ringan. Entah lah, mungkin karena baru dan belum banyak install ini itu. Kali ini saya install seperlunya saja, nanti aplikasi yang diinstal menyusul sesuai kebutuhan. Tidak ada waktu buat kustomisasi, saya biarkan saja semuanya default dari LM17. Untuk aplikasi pertama, saya install GPredict.
|
sudo apt-get install gpredict |
Selanjutnya, saya tambahkan Nightingale:
|
http://getnightingale.com/ |
Saya hobbynya mendengarkan radio di genre 'electronic', hehehe. Itu dulu tentang Linux Mint 17 Qiana dengan KDEnya di Axioo Pico netbook.
0 comments:
Post a Comment