Kali ini giliaran Pengantin mau tampil… hehe… Seru sebenarnya acara pesta pernikahan kali ini. Serunya dimana? Salah satunya adalah karena cuaca pada hari motong dan hari besar sangat-sangat kurang mendukung. Sejak sore hari Jum’at (hari motong) jalan yang kami gunakan untuk mengangkut “Saprahan – Paduan” sudah becek minta ampun. Pake sendal gak bisa, akhirnya terpaksa nyari sepatu tinggi (boot) atau sebut saja “Sipatu But” (kata orang Pedada).
Di hari besar, cuaca sudah mulai bersahabat pada pukul 10.00 wib ke atas (hari mulai panas dengan matahari yang memancarkan sinarnya cukup kuat, tapi kondisi jalan yang kami gunakan untuk mengangkut paduan tetap saja becek). Pagi harinya sempat hujan rintik-rintik, dan banjir karena air pasang naik… “Tarup” amper nak kebonjeran oiy yoiy…”.
Tarup = tempat yang dibuat seperti tenda besar dari terpal yang disediakan khusus untuk para undangan pria baik pada Hari motong maupun Hari Besar.
Nah, yang cukup mengesankan lagi pada acara pesta pernikahan kali ini adalah hadirnya dua orang besar (orang nomor 1 dan 2) di Kabupaten Sambas yaitu Bupati dan Wakil Bupati Sambas, Ir. H. Burhanuddin A. Rasyid dan dr. Hj. Juliarti Djuhardi Alwi, MPH. Pada kesempatan sambutannya, Bpk Bupati, yang paling saya ingat benar adalah tentang Pemberian Nama Anak. Sangat-sangat perlu diperhatikan arti dari nama yang kita berikan kepada anak kita. Contohnya jangan sampai ada yang memberi anak dengan nama dalam Bahasa Arab tetapi artinya “tikus” (maaf saya lupa Bahasa Arabnya apa).
Hadir juga Bu Ketut (sapaannya), salah satu anggota DPRD Kab. Sambas beserta suami, dan Pak Camat Teluk Keramat – U. Heriansyah.
Eh… ada pembagian kalender loh… sssssttttt…. jangan bilang-bilang kalo ini adalah salah satu “kampanye” politik, sayang kalo acara-acara seperti ini harus dicampurkan dengan urusan politik segelintir orang.
Baiklah, ini beberapa dokumentasi foto pengantin yang sempat saya ambil.
(Gambar 01: Pengantin wanita – Masniah binti Mahdi Muda, sedang melangkah menuju rumah pengantin – Hari Motong).
(Gambar 02: Pengantin pria – Ikhsani, yang pake jas, didampingi Putra alias Ihhem, siap masuk menuju rumah pengantin – Hari motong).
(Gambar 03: Foto pengantin didampingi oleh kedua pengasuhnya… Sebenarnya ada pengasuh tambahan di samping Putra, hehehe… gak usah disebutin ah.. – Hari Besar ketika undangan perempuan akan pulang)
Foto-foto lainnya seperti berikut ini
(Gambar 04: Bupati sedang memberikan sambutan di Tarup – Hari Besar)
(Gambar 05: Foto bersama anggota Kuli Aek dan Rombongan Pengangkut di akhir-akhir acara pesta pernikahan – Hari Besar)
Tak ingin melupakan salah satu orang yang turut berperan dalam setiap acara pesta pernikahan di RT 6, 7 dan 8 Desa Pedada (menyusul RT 9 – Pak RTnye Sannen) adalah seorang tukang hias panggung dan pembuat kue handalan kita, siapa lagi kalau bukan “Dok Mijjans”.
(Gambar 06: Dok Mijjans sedang berpose menghadap kamera hape saya – Hari motong atau Hari Besar saya lupa, maaf).
Sekian dulu acara pesta pernikahan kali ini di Desa Pedada, lain waktu kita ketemu lagi di pesta-pesta berikutnya: Nikahan Dorrex, Artian, Saipul (ippul), Aan, Inno, Jhong Maman, dan Nek Ittau serta lajang-lajang lainnya.
Terima kasih dan salam,
www.budiarno.com
Dok mijan udoh nak nyocop ajok ye..
ReplyDelete:)) sean kerajoan laing ye we dox mijjans... =))
ReplyDelete