Misteri Jembatan Berasap

Cek Mat Adventures
Masuknya listrik ke kampung-kampung, sangat berpengaruh dengan kegiatan hiburan muda-mudi. Nang paling disukai ramai pada waktu ia adalah acara "ngedis". Ngedis ia acara tari bebas. Tip ditaruh di senta rumah, lalu dibuka nyaring-nyaring. Lalu siapa saja boleh singgah dan menari di sia, terkadang kelebisan ramai, penuh sampai ke jalan. Setelah bertahun-tahun, acara ngedis di tinggalkan dan berubah menjadi hanya "keramaian". Keramaian ia berkumpulnya muda-mudi di suatu tempat tertentu. Bahkan jadwalnya pun dipalah secara alami. Misalnya, Tanah Hitam malam Rabu, Arung Parak malam kamis, Matang Putus malam jum'at, dsb.

Tapi ada sigik misteri nang bertahun-tahun menjadi ketakutan ramai. Tuk kan menuju tempat ia, harus melewati geretak angker. Geretak ia berada dekat kuburan dan ada batang asam besar. Dan geretak ia kerap berasap. Siapapun melintas disia pasti begegar. Karena kerap mendengar cerita aneh.

Misteri ia menyebabkan lahirnya seorang detektif handal. Namanya Cek Mat. Cek Mat adalah biak kecil baru kelas 6 SD. Namanya masih kecil pastilah ceremut orangnya. Ndak ka? Cek Mat pun cerat mau menyelidiki misteri ia setelah mendengar cerita tetangganya nang sering keluar malam. Apalagi karna kerap menonton lecu detektif conan. Dia terobsesi.

Karna masih SD dan kena seyangkan keluar malam. Cek Mat pun menjadi penjual es kampil. Menggunakan gereta BMX nya, dia pun berjualan es dan melewati geretak ia tiap hari. Dan memang benar, ada bau aneh tiap melintas di sia. Tiap melintas, pasti ada bau.

Hal ia terjadi sampai Cek Mat masuk SMP. Sebab kasus belum selesai, Cek Mat berencana menyelidiki lebih lanjut. Berbekalkan gereta BMX, teropong hadiah ruti, sentar tiger head, dan duit nang terkumpul selama jual es kampil. Penyelidikan dimulai.

Malam ia gelap, Cek Mat turun dari rumah sereta tim Bronx '94 nang pakai gereta federal menuju tempat keramaian. Sebab hanya pakai BMX, gereta cek mat ketinggalan asa nak jauh di belakang. Tak lama, begiya dekat geretak, Tim Bronx '94 sah buluh encicir mengecak geretanya. Cek Mat tekanjat, sebab ketinggalan jauh, terpaksa berhenti. Dilihatnya dari jauh gasaknya ada asap di geretak. Cek Mat pun menyusuk ke rampuk kodok. Mupuk dia mendekat dan meneropong ke belah geretak. Di liatiknya ada bara api kecil bergerak, lalu keluar asap. Lama dia tehela, dan berulang-ulang api bergerak. Cek Mat pun melihat sosok hitam. Dengan memberanikan diri Cek Mat memetukan sentarnya.

Sosok ia pun tekanjat dan berkata: "Ngapa jang? Nyentari paras saya?".

Gasaknya orang lagi BAB di geretak.

Case Closed


Catatan kaki:

Cerita di atas 100% fiktif belaka, tidak ada kena mengena dengan kisah keseharian siapapun, kecuali tidak disengaja adanya.

Kisah ini telah dinukilkan oleh seorang saksi yaitu penulis cerita ini sendiri yang tidak lain dan tidak bukan adalah teman kita Ilham Van Drie. Usah nak carakan serius wa bacanya. Genrenya tetap HUMOR wa.

0 comments:

Post a Comment