Mengambil makna dari kisah di kartun dan movie transformers bahwa kehidupan ini diawali dari sebuah “spark” (bukan percikan api) yaitu “roh”. Roh ini online (lahir, diciptakan, red) oleh Sang Pencipta, lalu menyesuaikan diri dengan bentuk kehidupan yang kemudian ditentukan untuknya.
Karena roh ini (manusia) ditakdirkan hidup di dunia (bumi), maka roh tadi hidup dalam bentuk ‘tubuh’ seperti yang dimiliki oleh manusia sekarang. Kemampuan super yang dimiliki oleh roh tadi pun menyesuaikan diri dengan bentuk manusia itu sendiri dan pikirannya. Pada akhirnya, kekuatan roh tertakluk oleh tubuh / jasmani manusia dan tidak tampak mencuat keluar.
Kekuatan ‘beyond human ability’ pun hilang sejalan dengan kehidupan sekuler yang dijalani oleh manusia itu.
Dalam perjalanannya, roh yang sekarang berada di dalam jasmani pun suatu saat akan keluar dan berbentuk kehidupan baru di alam yang baru. Tentunya bentuk tersebut juga akan menyesuaikan dengan bentuk kehidupan baru tersebut. Sedangkan proses berpisahnya roh dengan jasmani inilah yang disebut dengan ‘kematian’.
Proses kematian adalah hilangnya “spark” dari dalam tubuh tadi. Tubuh dari alam dunia tanpa roh adalah tubuh yang mati. Sedangkan spark (roh) tetap hidup dan akan melanjutkan proses kehidupannya.
Proses kehidupan adalah ‘hari’ (day) yang kita jalani sejak kita pertama kali diciptakan yaitu dalam bentuk spark itu sendiri. Memaknai hari dengan ‘proses kehidupan’ maka kita akan melihat hari sebagai bentuk yang satu. Hanya saja karena ada pergantian siang dan malam maka kita seolah-olah menjalani hari-hari. Padahal hari yang kita jalani ini adalah sebuah perjalanan panjang dari proses kehidupan yang akan berujung seandainya Tuhan Yang Maha Pencipta berkehendak menonaktifkan (menghancurkan) roh kita tadi.
Ah, udah ah… ngomongnya kok jadi ngelantur gini, makin jauh ntar makin gak jelas. Maaf udah mencuri waktu anda!
Salam persahabatan dari Blogger Borneo ya. Link blog Anda sudah saya pasang di blog saya, sekirannya berkenan untuk memasang blog saya di blognya Anda. Terima kasih...
ReplyDelete