Tidak ada niat untuk merayakan tahun baru di Desa Pedada, tapi kebetulan isteri saya sedang berada di kampung halamannya (Perigi Nyatuk), akhirnya saya putuskan untuk menjemputnya beserta putra saya yang telah berada di sana sejak hari Minggu yang lalu (28 Desember 2008). Di perjalanan saya pikir ada baiknya kami singgah dulu di Desa Pedada sebelum melanjutkan perjalanan ke Sambas. Ternyata….
Tahun baru dirayakan dengan sangat meriah. Mulai dari Mensungai (salah satu dusun di Desa Sekura) Kecamatan Teluk Keramat, ramai yang mendirikan tenda-tenda kecil yang dihiasi dan diberi lantunan musik-musik yang merangsang tubuh ingin bergerak. Hampir setiap rumah mendirikan tenda kecil ini di Mensungai.
Setibanya di Kelumpang (masih salah satu Dusun dari Desa Sekura), perayaan tidak terlihat seperti di Mensungai. Suasana agak sepi. Baru setelah kami memasuki gerbang Desa Pedada dan melewati rumah-rumah warga, terlihatlah juga tenda-tenda tempat perayaan Tahun Baru 2009 ini. Terlihat ada beberapa titik perayaan yang ada pada beberapa RT di Desa Pedada, hanya saja saya tidak sempat menghitung.
Kalau tidak salah di RT1 ada di rumah Johran. Di RT5 ada di rumah Derry Joking dan Long Addor. Sementara di RT7 dan 8 ada di rumah Cik Jaurah (ijou ngan merah nye Sani), di Jembatan batas RT7 dan 8 depan rumah Calon Kades pada Pilkades 11 Januari 2009 nanti yaitu Bpk. Sumitro, di rumah Bpk. Sanusi (Ipar Pakde Pehek), dan terakhir yang sempat saya pantau adalah di rumah De Kulen.
Acara utama yang diusung adalah karaoke dan makan-makan. Tapi, menurut hemat saya, yang terpenting adalah kumpul-kumpul sembari menjalin silaturahmi. Paling tidak, dengan adanya acara seperti ini (untuk yang pertama kalinya ini di Desa Pedada) anak-anak muda tidak lagi “siah layaw” ke sana kemari (kendaraan umum nye Day) yang pada akhirnya beresiko kecelakaan.
Untuk acara karaoke anak-anak muda dipusatkan di depan rumah Bpk. Sumitro dengan operatornya Samsino dan Bong De Immol. Sementara yang nonton salah satunya adalah Pak Boei yang tidak kuat lagi mau membawa motornya kemana-mana, jadi “ranah” saja di tempat. Sedangkan di rumah Bpk. Sanusi khusus orang-orang tua dengan artisnya Bong Midol dan Cik ie.
Semoga perayaan seperti ini bisa memupuk erat lagi rasa tali silaturahmi dan kekeluargaan warga khususnya Desa Pedada, dan tentunya harapan semua adalah untuk hal-hal yang bersifat positif salah satunya adalah berhibur.
Berikut dokumentasi foto yang sempat saya rekam lewat hape saya tadi malam, tapi maaf karena tidak ada blitz kameranya jadi gambar agak gelap dan bahkan sangat gelap jadi saya “cerahin” menggunakan MS Picture Manager. Selamat Menikmati.
(Gambar 01: Nawan sedang menyanyikan tembang dari ST12 – masok mad ke ndok ye nye biok….!!!)
(Gambar 02: Bong Midol sedang menyanyikan lagu dangdut, maaf saya lupa apa judulnya)
(Gambar 03: Suasana di Jembatan yang diberi tenda)
(Gambar 04: Tenda belum di “kullok” (suroh Gollok e kallu) pada keesokan paginya – tgl 1 Januari 2009)
Untuk yang ingin melihat video YouTube berikut linknya saya cantumkan (khusus PC aja dulu, untuk yang pake hape mohon maaf belum bisa, nanti saya cari caranya agar bisa diputar di hape):
Dorrex – Artis RT7
Bong Midol – Mewakellek urang tue
Sumbong Pun Sumbong lah
Terima kasih!
Gille lagu ape ye?? bukan agek sumbong,indok lamak tibokar salon ye..
ReplyDeletebiose biok mudok... salon doh sampai rangai ngan karek2nye gek e... hehehe... :D
ReplyDeleteboroek lokak koll jong maman, die agek di kafe terapung, dgn pak bei..carek cewek ajok nye..
ReplyDeletedoh tau jok nak carek we i... bogus juok lah mun goyye.. mudoh2an taon dopan gileran Pak Bei atau Jong MM nang kawen... :))
ReplyDeleteDi Terapung maseh taon boru kalunye ye i...