1 Muharram 1430 H – Part3

Kita lanjutkan pada bagian 3, harap maklum karena fotonya agak banyak, jadi terpaksa postingnya dipisah sampai jadi 3 seperti ini biar loadingnya tidak terlalu berat.

jorkani mah pawi_1
Selasai dari rumah Asan Ulan, kami langsung menuju rumah Pak Uppi alias Pak Bei.

“O… Wi… sape muot kueh tok, “urang illek” ke?”, Jorkani “meragi” Pawi (abang Pak Bei) yang katanya sedang pacaran dengan orang “Golling”.





mah sino_1
Nah, kalau sajian yang agak beda dari yang lain (tambahan ketupat), paling laris dimakan oleh anggota rombongan. Seperti kue agar-agar di samping (kuning) yang tersaji di Mah Sino.

“Mmmmmmmmm…. lezaatttt..!!!”





dol ikki ngan cik jolly_1
Sehabis dari Mah Jorkani, kami langsung menuju Mah Pakde Ehva. Kami disambut oleh Ayahnya yaitu Cik Jolly.

Sedikit tentang Cik Jolly, beliau ini dulunya setiap 1 Muharram dapat bagian tugas membaca do’a untuk “Aek Taon”. Tapi, berhubung beliau sedang sakit “sesak nafas” yang tadi sempat dituturkan beliau sudah hampir 12 bulan (1 Tahun) berjalan, maka beliau hanya bisa berada di rumah.

Mudah-mudahan kondisi Cik Jolly segera membaik. Mohon do’a rekan-rekan juga.

silasai_1
Langsung saja saya tutup laporan ini, kami pun pulang ke rumah masing-masing setelah singgah di rumah terakhir (Mah Pak Parman).

Perut pun sudah kenyang.







Oya, ada hal menarik dari perayaan kali ini. Tadi ketika kita sedang menikmati hidangan di Mah Day, Cik Lek sempat keteteran karena rumahnya tidak ada yang nyinggahi. Selidik punya selidik, ternyata rumah beliau tidak masuk “daftar rumah yang harus disinggahi” alias blank dari daftar. Sontak saja riuh rendah dari rombongan-rombongan yang ada. Kelucuan lagi terjadi.

Ketika berada di warung Ammok Jipah, kata Jong Maman mereka melihat lagi daftar tersebut, dan ternyata memang tidak ada. Sani bilang: “Jok borong name "Golok”, nyodi urang ndok kannal… “.

Ketika acara Cik Lek ini memang layak digelar pelawak bagus, ada yang salah dengan ucapan sholawat Cik Lek (harap maklum). Kata Sannen, sholawatnya pakai bahasa SMS, jadi disingkat. Benar adanya, Cik Lek hanya kekurangan dalam pengucapan sholawatnya dimana dia melafalkannya: “Allahu sholli ‘ala sayyidina Muhammad”… yang benar seharusnya ada Allhumma. Sannen juga bilang: “Mungkin itu sholawat dari Timur Tangah!!”.

Saya pribadi sangat senang pada perayaan Tahun Baru 1 Muharram kali ini, acaranya begitu meriah walaupun sempat hujan pada permulaan acara. Sebagian rekan-rekan yang dulu masih berada di Malay, tadi sudah bergabung ikut merayakan yaitu antara lain: Artian, Dorrex, dan Adu serta Putra – Ihhem.

Semoga keakraban, kekeluargaan dan saling tolong menolong yang salah satunya digambarkan dalam acara ini akan selalu terjalin dan tumbuh subur di negeriku ini khususnya Desa Pedada Kec. Teluk Keramat Kab. Sambas.

Sampai ketemu lagi tahun depan, mudah-mudahan masih diberikan umur untuk berkumpul lagi bersama dalam acara yang sama. Semoga tambah ramai juga. Salam dari Anak Desa Pedada yang tinggal di Sambas buat semua, buat anak-anak rantau yang ada di Malay, kami tunggu kepulangannya.

NB:

Hari ini Jong Maman beli motor: Kharisma tanpa Kapoor.

Ketika saya mau pulang tadi (sekitar pukul 16.00 wib) akan diadakan Pertandingan Kasti Bersama Becana. Apa boleh buat, terlanjur mau pulang tidak sempat saya nontonnya.

Dokumentasi dalam bentuk rekaman 3gp sudah saya upload ke YouTube, bisa diakses lewat link berikut (PC Only):

Nek Ittau Nyantai
Turun Dori Mah Silah
Moce Do’a Mah Tian
Jorkani Boroek Nak Ikut
Nyorot Dore Jiddi

Salam dari Sambas,

ttd

iBud

0 comments:

Post a Comment