Belakangan ada kasus baru yang dimunculkan oleh seorang yang ngaku “pakar telematika” (jangan-jangan arti tele-matika aja ngawur tuh… hehe). Kali ini giliran Ahmad Dhani jadi sasaran, personil Dewa 19 yang sekaligus “Presiden Republik Cinta”. Pasalnya kreatifitas sang musisi dituding melecehkan bendera kebangsaan negeri tercinta ini, Sang Merah Putih.
Katanya, ramai para pakar yang mengatakan Dhani bersalah karena telah menghina Sang Merah Putih itu. Katanya lagi, kreatifitas macam apa yang ditunjukkan Dhani, gak kreatif banget ah. Yang paling saya ingat pada beberapa komentar yang dilontarkan “para pakar” ini adalah bahwa bendera kebangsaan tidak boleh digunakan untuk iklan! Lha, wong banyak iklan yang memasang bendera itu kok selama ini gak pernah dipermasalahkan. Kenapa gak dituntut aja partai yang beriklan dengan menggunakan “latar belakang” sang bendera.
Kenapa ya giliran para artis nyanyi seperti Dhani yang sekarang malah dipermasalahkan, ada kepentingan apakah di balik tuntutan sang pakar photo porno ini? Saya malah risih kalo dia bilang ada istilah “foto telanjang asli tapi professional”! Kenapa gak bilang “SEKALI PORNO TETAP PORNO”!!!! atau “Say No to Porno!” aja wahai pakar!. Kalo kasus foto telanjang sang Dewi yang terang palsu itu si penyebar bisa dituntut, kenapa giliran foto asli telanjangnya si Lola gak disentuh hukum? Dimana rasa keadilan itu?
Oke, kembali ke soal bendera! Kalo memang ingin mempermasalahkan soal penghinaan terhadap bendera kebangsaan Indonesia, kenapa tidak dituntut yang selama ini nyata-nyata telah “berkreasi” menggunakan sang merah dan putih itu? Sebut saja lambang partai No.6 dan No. 17 yang terang-terangan mengibarkan lambangnya dalam bentuk sebuah bendera partai. Coba teliti lagi lambang-lambang partai lainnya. Coba teliti juga lambang partai anda wahai sang pakar photo telanjang!
Saya tidak ingin menjelek-jelekkan pihak manapun, baik itu pihak pak roi maupun pihak dewa sendiri. Terus terang saya bukan fans mas Dhani maupun Dewa. Saya juga sama sekali gak ngefans sama mas roi. Namun, melihat kejadian-kejadian yang dipicu oleh mas roi kok rasanya gemes aja pengen ngomong walaupun gak lewat media resmi.
Saya hanya berkeyakinan bahwa yang benar itu akan senantiasa benar dan terlihat kebenarannya, sedangkan yang salah itu pasti akan terlihat kesalahannya. Terlepas dari perihal tersebut di atas, semoga saja titik terang bisa terlihat dan berhentilah bertikai pada hal-hal yang tidak semestinya dipertikaikan. Berhentilah mencampuri urusan orang lain jika bukan pada tempatnya. Berbicaralah pada koridor-koridor yang sesuai dengan keahlian masing-masing!
Akhir kata, semoga Kebenaran segera terungkap!
0 comments:
Post a Comment