Recover Modem HSDPA Huawei E220

Setelah sekian lama tidak disentuh sama sekali gara-gara sinyal tidak pernah muncul, kemaren saya coba ambil kembali modem HSDPA Huawei E220 yang dulu saya beli dari Jaknot. Modem ini sudah lama sekali saya biarkan, bahkan sempat saya buang ke tong sampah (tapi saya ambil lagi karena saya pikir buat kenangan pahit beli di Jaknot). Iya, hitung-hitung geram lah, karena waktu order kan belinya 2 biji (satu sinyalnya bagus, satunya ini tidak ada sinyal sama sekali).

Waktu itu tidak pernah kepikiran sama sekali kalau modem ini dalam posisi "sim locked" (ya itu tadi karena yang satunya bisa dapat sinyal gitu). Setelah dicek di DC-Unlocker ternyata iya, modemnya pada posisi locked. Banyak cara dalam meng-unlock modem Huawei E220 ini, silakan googling ya. Secara ringkas yang saya lakukan tadi malam adalah:

• Install Windows 7 (karena saya pake Linux dan aplikasi yang digunakan bisanya di Windows 7, mau tidak mau saya install lagi Windows 7 di Virtualbox) - jangan tanya asli apa bajakan ya!
• Download beberapa aplikasi untuk melakukan unlock sim yaitu: E220 Update Firmware, QMAT, Hex Editor XVI32, E220 Simlock Unlocking Tool. Keywordnya: E220 Unlock Software Pack.
• E220 Update Firmware digunakan konon untuk mendeteksi modem apa sudah running di Windows 7 apa belum, jadi dijalankan hanya sebatas untuk mengecek versi firmware modem, tidak untuk mengupdate firmware.
• QMAT digunakan untuk nge-dump modem yang nantinya berisi kode unlock.
• Hex Editor XVI32 digunakan untuk melihat isi file binary hasil dump modem yang isinya kode unlock 8 digit.
• E220 Simlock Unlocking Tool adalah software terakhir yang digunakan untuk melakukan proses unlock pada modem dengan menginput kode unlock yang sudah ditemukan.

Alhamdulillah, modem sekarang sudah ada sinyal dan bisa digunakan untuk operator GSM yang tersedia di tempat saya. Dengan ini saya memohon maaf kepada Jaknot kalau dulu saya pernah mengungkapkan rasa marah saya tanpa tau situasi yang sebenarnya pada modem yang saya beli. Walaupun itu bukan sepenuhnya kesalahan saya, tapi rasa bersalah karena sudah sempat mencaci maki Jaknot itu tidak bisa saya pungkiri. Lain waktu saya akan lebih berhati-hati lagi dalam berkata-kata.

Happy surfing!