Kesah Jang Ulap


Di suatu kampung ada seorang pemuda yang imut. Namanya Jang Ulap. Jang Ulap sangat terkenal dengan ke imutan wajahnya. Ramai wanita suka padanya mulai dari yang seumur dengan dia sampai yang sudah dewasa. Jang Ulap baru kelas 2 SMP dan dinyatakan naik kelas tahun ini. Dia sangat pintar, sejak SD selalu rangking 10 besar urutan terakhir.

Libur akhir semester tak lama agi. Sekolah mengadakan tur ke pantai, semua siswa senang. Bergayaulah Jang Ulap, dkk. Tiba-tiba dia rasa nak pipis. Jang Ulap pening, untung di pantai itu banyak batu-batuan. Setelah tekelih-kelih, dia pun menjumpai batu berlubang. Karena tidak tahan, Jang Ulap senyepat menyolorkan "ma'af" nya ke batu itu. Tak lama kemudian.

"Tuluuungg...!!". Jang Ulap ngerauk.

Semua temannya terkanjat. Merekapun bececa' mendekati Jang Ulap. Diliatnya Jang Ulap menangis, sedang "ma'af" nya masih dekat lubang batu. Temannya segera menarik badan Jang Ulap sehingga terpelanting semua. Ternyata ada kepiting di sia dan kepiknya tanggal sebelah tersangkut di "ma'af" Jang Ulap.

Temannya mau membantu membuang kepik kepiting itu, tapi Jang Ulap tak mau. Semakin terik tangannya menutup "ma'af" nya. Temannya semua ngeri', kenapa Jang Ulap tak mau.

Datanglah salah satu guru ke sia. Jang Ulap tetap tak mau ditolong. Akhirnya dia diantar balik ke rumahnya. Setelah itu baru mereka tau, bahwa Jang Ulap belum besunat.

(Op..op..op.. Bagaimana bisa dia belum besunat? Ini ceritanya)

Di kampung Jang Ulap belum ada dokter atau mantri. Kalau besunat harus ke pak penghulu dan pakai pisau tajam. Pada waktu itu Jang Ulap dan temannya mau besunat, begiya melihat pisau mencar-mencar, Jang Ulap pun bececa' dan lari dari rumah selama 1 pekan. Mulai dari itu dia tak mau disunat.

(ke cerita tadi)

Setelah di rumahnya, orang tua Jang Ulap pun berkata.

"Ini harus disunat ni, kalau tidak akan buruk dan berulat".

Mau tak mau Jang Ulap pun segera berangkat dengan orang tuanya ke Puskesmas terdekat. Sejak kejadian itu Jang Ulap bercita-cita nak jadi dokter. Dia belajar dengan rajin melanjutkan ke SMA mengambil jurusan IPA dan masuk ke AKPER.

Sumber:
Ilham

0 comments:

Post a Comment