Kapan ya Instansi Pemerintah (terutama Pemerintah Daerah) memberikan dukungan sepenuhnya terhadap program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Goes Open Source? Kalaupun selama ini tidak ramai (warga) yang menggunakan FOSS, paling tidak dengan dimulai dari instansi pemerintah, kita punya harapan untuk mengembangkan FOSS lebih baik lagi.
Mungkin keberanian dalam memulai sesuatu yang baru perlu ditumbuhkan dari para petinggi di daerah termasuk di daerah Kabupaten Sambas. Dimulai dari pelatihan-pelatihan hingga kita bisa terlepas sepenuhnya dari ketergantungan terhadap software berbayar (misalnya: Windows dan segala pernak pernik di dalamnya).
Paling tidak, dengan menggunakan FOSS otomatis bisa mengurangi beban anggaran pemerintah terutama dalam pengadaan perangkat komputer yang notabene selama ini sebagian besar menggunakan Windows (walaupun keasliannya masih bisa dipertanyakan).
Kalaupun pada awalnya akan dirasakan berat, mungkin solusinya bisa dimulai pada beberapa komponen atau bagian dulu. Jangan sekaligus di-FOSS-kan. Sesuai kata pepatah: "Sedikit sedikit, lama lama menjadi bukit", itu pun masih berlaku di dalam dunia serba teknologi sekarang. Saya yakin, para aparat pemerintah tidak akan 100% langsung bisa dalam melakukan migrasi. Tapi, jika pembelajaran dimulai sejak sekarang walaupun sedikit demi sedikit, setahap demi setahap, akhirnya pasti akan lebih baik. Tidak perlu dipaksakan.
Jangan lupa, tanamkan semangat bahwa "Linux itu mudah!". Masa' aparat pemerintah kalah sama anak-anak TKJ Sambas sih?!!! Hehehe.... Hidup Open Source Software!!!!
Viva Linux!
Ayo Pemda Sambas, you can do it, right?
Mungkin keberanian dalam memulai sesuatu yang baru perlu ditumbuhkan dari para petinggi di daerah termasuk di daerah Kabupaten Sambas. Dimulai dari pelatihan-pelatihan hingga kita bisa terlepas sepenuhnya dari ketergantungan terhadap software berbayar (misalnya: Windows dan segala pernak pernik di dalamnya).
Paling tidak, dengan menggunakan FOSS otomatis bisa mengurangi beban anggaran pemerintah terutama dalam pengadaan perangkat komputer yang notabene selama ini sebagian besar menggunakan Windows (walaupun keasliannya masih bisa dipertanyakan).
Kalaupun pada awalnya akan dirasakan berat, mungkin solusinya bisa dimulai pada beberapa komponen atau bagian dulu. Jangan sekaligus di-FOSS-kan. Sesuai kata pepatah: "Sedikit sedikit, lama lama menjadi bukit", itu pun masih berlaku di dalam dunia serba teknologi sekarang. Saya yakin, para aparat pemerintah tidak akan 100% langsung bisa dalam melakukan migrasi. Tapi, jika pembelajaran dimulai sejak sekarang walaupun sedikit demi sedikit, setahap demi setahap, akhirnya pasti akan lebih baik. Tidak perlu dipaksakan.
Jangan lupa, tanamkan semangat bahwa "Linux itu mudah!". Masa' aparat pemerintah kalah sama anak-anak TKJ Sambas sih?!!! Hehehe.... Hidup Open Source Software!!!!
Viva Linux!
Ayo Pemda Sambas, you can do it, right?
Smoga saja....!!!
ReplyDeletesaya sangat pesimis mengenai suksesnya IGOS ... selama yang duduk di pemerintahan dan para pekerja plat merah tidak mau tahu dengan IGOS .. boro-boro IGOS, Linux atau hal lain berhubungannya, lah wong sama hape mahal dan kaya fitur saja masih juga hanya dipakai buat sms dan telpon doang :D ...
ReplyDeleteselama yang duduk di pemerintahan dan yang menjadi pekerjanya dari orang-orang yang kerjanya hanya berburu gaji saja yaaaa belum saatnyalah open source dikenal dan disayang oleh mereka ... lah wong penerimaan praja komputer saja masih sedikit dan yang diterima masih juga dengan standar rendah ...
saya ingat sewaktu mengurus ktp di kecamatan ada komputer bermasalah ... semuanya panik karena ada suara ... tuittt ... tuiittt ... dikira ada kiriman bom ... kebetulan bunyinya dekat saya, dan ketika saya lihat hanyalah suara ups karena listrik padam ...